Harianpemalang.id, Pemalang – Di tengah syahdunya Ramadan hari ke-8, mari kita menyelami sebuah kisah penuh hikmah yang dituturkan dari zaman Rasulullah ﷺ. Sebuah kisah tentang transformasi, kemandirian, dan kekuatan kerja keras yang relevan hingga kini.
Pada suatu hari, seorang laki-laki miskin datang menghadap Rasulullah ﷺ, mengeluhkan himpitan ekonomi yang menderanya. Alih-alih memberikan sedekah secara langsung, Rasulullah ﷺ memilih jalan yang lebih mulia: membimbingnya menuju kemandirian.
“Apakah engkau memiliki sesuatu di rumahmu?” tanya Rasulullah ﷺ.
“Tidak ada, ya Rasulullah, kecuali selembar kain dan sebuah cangkir,” jawab laki-laki itu.
Rasulullah ﷺ meminta laki-laki itu untuk membawa kedua benda tersebut. Kemudian, beliau melelangnya di hadapan para sahabat, dan laku terjual seharga dua dirham.
Dengan bijak, Rasulullah ﷺ memberikan dua dirham itu kepada laki-laki tersebut, mengarahkannya untuk membeli makanan bagi keluarga dan sebuah kapak. Kemudian, beliau memerintahkannya untuk mencari kayu bakar dan menjualnya di pasar.
Laki-laki itu pun mengikuti nasihat Rasulullah ﷺ. Dengan tekun, ia mengumpulkan kayu bakar dan menjualnya. Setelah beberapa waktu, ia kembali menghadap Rasulullah ﷺ, dengan wajah berseri-seri, mengabarkan bahwa ia telah mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.
“Ini lebih baik bagimu daripada meminta-minta, karena meminta-minta hanya akan meninggalkan noda di wajahmu pada hari kiamat,” sabda Rasulullah ﷺ.
Kisah ini mengandung pelajaran berharga:
* Kemandirian lebih mulia daripada meminta-minta. Rasulullah ﷺ mengajarkan pentingnya berusaha dan tidak bergantung pada orang lain.
* Kerja keras adalah kunci kesuksesan. Meskipun dengan modal kecil, kerja keras dan ketekunan mampu mengubah nasib seseorang.
* Modal kecil bukanlah penghalang. Dengan kreativitas dan kemauan, seseorang dapat memulai usaha dari nol.
* Kepemimpinan sejati adalah membimbing, bukan hanya memberi. Rasulullah ﷺ memberikan solusi jangka panjang, bukan hanya bantuan sesaat.
Dalam konteks bisnis, kisah ini menginspirasi kita untuk:
* Mendorong tim untuk mandiri dan kreatif.
* Menggunakan modal secara efektif.
* Melihat peluang, bukan hanya mencari gaji.
* Fokus pada solusi jangka panjang.
Semoga kisah ini menjadi renungan yang bermanfaat di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Aamiin…. aamiin… aamiin Ya robbal a’laamin.
Pemalang, 8 Ramadhan 1446
Oleh : Apt. Isro Abdilah S. Farm.
Editor
: Ahmad Joko, SSp, S.H.