Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaHeadline NewsPemerintahan

Tragedi Pohon Beringin Tumbang di Pemalang, DPRD Desak Evaluasi dan Gelar Istighosah

124
×

Tragedi Pohon Beringin Tumbang di Pemalang, DPRD Desak Evaluasi dan Gelar Istighosah

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Harianpemalang.id, Pemalang — Tragedi memilukan mengguncang Kabupaten Pemalang saat pelaksanaan Salat Idulfitri, Senin (31/3/2025). Sebuah pohon beringin tua di Alun-Alun Pemalang tumbang secara tiba-tiba, menimpa jemaah yang tengah bersiap menunaikan ibadah. Peristiwa nahas ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia, satu orang dalam kondisi kritis, dan lima belas lainnya mengalami luka berat maupun ringan. Kejadian tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban serta masyarakat Pemalang secara keseluruhan.

Menyikapi insiden ini, Anggota DPRD Pemalang, Heru Kundhimiarso, dari Fraksi PKB, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang harus segera bertindak dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pohon-pohon tua yang berada di area publik, khususnya di Alun-Alun Pemalang. Kundhi, yang langsung meninjau lokasi kejadian, mengungkapkan keprihatinannya dan menekankan pentingnya langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Ia menyarankan agar Pemkab segera menata kembali Alun-Alun dengan menebang pohon beringin yang sudah berusia tua.

Advertisement
Example 300x600
Scroll kebawah untuk lihat konten

Namun, ia mengingatkan bahwa pemotongan pohon tidak boleh dilakukan secara sembarangan. “Harus menggunakan metode yang benar dan tetap disertai ritual doa agar kita semua diberikan keselamatan,” ujar Kundhi. Salah satu usulan yang ia sampaikan adalah menggelar istighosah di Alun-Alun sebagai bentuk permohonan keselamatan bagi masyarakat Pemalang.

Lebih lanjut, Kundhi menyoroti bahwa evaluasi terhadap pohon-pohon tua tidak hanya perlu dilakukan di Alun-Alun, tetapi juga di sepanjang jalan Kabupaten Pemalang. Ia mengingatkan bahwa kejadian pohon tumbang di wilayah ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, beberapa insiden serupa telah menimbulkan kerugian, seperti peristiwa pohon tumbang yang menimpa sebuah mobil di Randudongkal pada tahun 2021, serta banyaknya pohon yang roboh di jalan menuju Bantarbolang saat musim hujan. “Tragedi di Alun-Alun ini harus menjadi pelajaran penting. Pemerintah harus memiliki sense of crisis dalam melihat situasi ini,” tegasnya.

Tragedi ini juga memunculkan dugaan adanya kelalaian dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dalam hal ini Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim). DPRD Pemalang pun mendukung penuh langkah kepolisian dalam mengusut peristiwa ini hingga tuntas. “Apakah ini murni musibah atau akibat kelalaian, kita serahkan kepada hasil penyelidikan kepolisian. Kami harap hasilnya nanti dapat disampaikan secara transparan kepada publik,” ujar Kundhi. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada pihak berwenang.

Peristiwa tragis ini terjadi menjelang pelaksanaan Salat Idulfitri di Masjid Agung Nurul Kalam, tepat pada pukul 06.45 WIB. Para korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Sehat Kelurahan Pelutan dan Rumah Sakit Prima Medika Kelurahan Mulyoharjo untuk mendapatkan pertolongan medis. Dari total 19 korban, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang dalam kondisi kritis, dan 15 lainnya mengalami luka-luka. Hingga saat ini, korban yang mengalami luka serius masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi seluruh pihak akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan terhadap kondisi lingkungan di ruang publik. Evaluasi dan langkah konkret dari pemerintah daerah sangat diperlukan guna memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (Joko Longkeyang).



Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *