Harianpemalang.id, Pemalang – Sebuah prestasi membanggakan ditorehkan Desa Jatingarang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Anjang Tyas Asmara, desa dengan populasi 7.004 jiwa (3.554 laki-laki dan 3.451 perempuan) ini berhasil mengimplementasikan Posyandu Lima Siklus yang komprehensif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Bertempat di Balai Desa Jatingarang pada Rabu (23/4), Kepala Desa Anjang Tyas Asmara menjelaskan bahwa inovasi Posyandu Lima Siklus ini merupakan wujud komitmen pemerintah desa dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi warganya. “Kami memiliki lima posyandu yang aktif di Jatingarang, yaitu Pos Mawar, Seruni, Teratai, Anggrek, dan Melati. Dengan konsep lima siklus ini, kami tidak hanya fokus pada kesehatan balita, tetapi juga melayani kelompok usia lainnya,” ujar Anjang Tyas Asmara.
Konsep Posyandu Lima Siklus ini terbukti memberikan dampak positif bagi kesehatan berbagai kelompok usia di Desa Jatingarang. Ketua Tim Penggerak PKK Desa Jatingarang, Restu Wulan Permatasari, memaparkan rincian layanan yang diberikan. “Untuk lansia, kami rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan seperti tensi darah, kontrol kesehatan umum, dan pengecekan asam urat. Saat ini, ada sekitar 30 lansia yang aktif mengikuti kegiatan ini,” jelas Restu Wulan Permatasari dengan antusias.
Lebih lanjut, Restu Wulan Permatasari mengungkapkan perhatian besar terhadap kesehatan ibu hamil di Jatingarang. “Kami mencatat ada 35 ibu hamil yang secara rutin mendapatkan pelayanan berupa penimbangan berat badan, pemeriksaan tensi darah, serta pemberian makanan tambahan yang bergizi,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Posyandu Lima Siklus juga menyasar kesehatan remaja. Sebanyak 40 remaja mendapatkan penyuluhan seputar kesehatan dari petugas Puskesmas Jatiroyom. “Kami memberikan edukasi mengenai berbagai isu kesehatan remaja, termasuk pentingnya menjaga pola hidup sehat,” kata Restu Wulan Permatasari.
Pasangan usia subur (PUS) juga tidak luput dari perhatian. Sebanyak 30 pasangan mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif. Sementara itu, program pemberian makanan tambahan (PMT) menjadi fokus utama dalam pelayanan bagi 450 balita di Desa Jatingarang. “Selain pemberian makanan tambahan, kami juga melakukan penimbangan berat badan, pengukuran lingkar kepala, dan tinggi badan balita secara berkala untuk memantau tumbuh kembang mereka,” pungkas Restu Wulan Permatasari.
Keberhasilan Desa Jatingarang dalam mengimplementasikan Posyandu Lima Siklus ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Sinergi antara pemerintah desa, TP PKK, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan program inovatif ini.( Joko Longkeyang ).