Harianpemalang.id, Pemalang — Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pemalang pada Rabu, 28 Mei 2025. Kunjungan dimulai dari Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, yang terdampak rob, kemudian berlanjut ke Desa Penggarit, Kecamatan Taman, sebagai sorotan program inovasi desa mandiri. Didampingi Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, Wakil Bupati Pemalang Norkholes, serta Forkopimda, TNI-Polri, OPD, serta beberapa Kepala Desa Kabupaten Pemalang.
Bupati Pemalang Anom Widiyantoro menyampaikan bahwa kunjungan tersebut menunjukkan komitmen nyata Pemerintah Provinsi terhadap penanganan rob yang semakin mengancam wilayah pesisir. “Tadi sudah dibahas bersama Gubernur dan Kepala DPU Provinsi terkait pembangunan tanggul dan pintu air untuk mengurangi dampak rob di Desa Blendung. Ini komitmen nyata,” tegasnya.
Di Desa Penggarit, Gubernur memantau progres pembentukan Koperasi Merah Putih yang menjadi salah satu program unggulan Pemprov Jateng dalam memperkuat ekonomi berbasis koperasi.
” Kabupaten Pemalang telah mencapai 89 persen dari total desa yang menyelesaikan tahap legalisasi koperasi, kami berharap koperasi ini menjadi penggerak ekonomi masyarakat secara merata, adil, dan berkelanjutan,” ujar Anom Widiyantoro.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Penggarit, Imam Wibowo, mengatakan koperasi di desanya telah dibentuk melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) dan kini tengah dalam proses legalisasi oleh notaris. Ia menyebutkan bahwa seluruh biaya legalisasi ditanggung oleh APBD Kabupaten Pemalang,” Fokus koperasi tersebut mencakup bidang pertanian, distribusi elpiji, serta pengolahan hasil panen, terutama mangga,” kata Imam Wibowo.
Selain koperasi, sektor peternakan juga mendapat sorotan. Sebanyak 1.450 ekor kambing yang tersebar di 250 kandang menjadi tulang punggung ekonomi warga di Dusun Karangsuci, Desa Penggarit ,” Setelah melihat ke lapangan Gubernur sangat terkesan dengan capaian ini. Beliau juga melihat langsung pengelolaan sampah mandiri melalui mesin insinerator dan reaktor bio-karbon. Alat ini mampu menghasilkan asap cair, pupuk semuk, dan pengurai amoniak dari limbah organik dan limbah kandang,” imbuh Imam Wibowo.
Masih kata Kades Penggarit, Gubernur berharap sistem pengelolaan sampah semacam ini bisa menjadi model dan direplikasi di desa-desa lain di Jawa Tengah.
Tak hanya itu, Gubernur juga meninjau kebun mangga yang tengah dipersiapkan untuk Festival Mangga, serta Embung Pudhak Wangi yang kini menjadi lokasi pemancingan dan akan dikembangkan sebagai destinasi wisata lengkap dengan jogging track.
“Kami berharap program pengembangan wisata desa ini mendapat dukungan infrastruktur dan promosi dari Dinas Pariwisata Provinsi. Tujuannya agar dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang menyerap tenaga kerja desa,”pungkasnya.( Joko Longkeyang ).