Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaHeadline NewsPemerintahan

Halal Bihalal ASN Jateng, Gubernur Ingatkan Profesionalisme dan Larang Keras Jual Beli Jabatan

418
×

Halal Bihalal ASN Jateng, Gubernur Ingatkan Profesionalisme dan Larang Keras Jual Beli Jabatan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Harianpemalang.id, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam acara Apel Pagi dan Halal Bihalal bersama seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (8/4/2025), menyampaikan arahan penting terkait peningkatan profesionalisme kerja. Gubernur menekankan bahwa profesionalisme ASN mencakup peningkatan kinerja dalam melayani masyarakat secara optimal dan secara eksplisit melarang segala bentuk praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemprov Jateng. Bahkan, Ahmad Luthfi secara implisit menyindir ASN yang cenderung mencari-cari atau melakukan pendekatan tidak profesional demi mendapatkan posisi tertentu, dengan menyebut tindakan tersebut sebagai indikasi ketidakprofesionalan dan bertentangan dengan peran ASN sebagai pelayan masyarakat.

Advertisement
Example 300x600
Scroll kebawah untuk lihat konten

“ASN kasak kusuk, muter sana muter sini, untuk cari jabatan. Jabatan itu amanah. Kita akan pelototi siapa yang profesional dan tidak,” tegas Ahmad Luthfi di hadapan ribuan ASN yang hadir. Mantan Kapolda Jawa Tengah ini menegaskan bahwa penilaian terhadap ASN akan didasarkan sepenuhnya pada profesionalisme kerja, tanpa melihat latar belakang personal, koneksi, maupun proses awal penerimaan sebagai ASN. Menurutnya, ASN yang bekerja secara profesional, dengan sepenuh hati, ikhlas, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat, akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan amanah jabatan yang lebih tinggi. “Saya tidak lihat bapak ibu siapa, dari mana, nggendong siapa, tidak dilihat. Saat ini yang dilihat adalah kinerja. Siapa yang profesional, nanti yang akan dapat jabatan. Mempersulit pelayanan pada masyarakat adalah pantangan birokrasi kita,” tandasnya dengan nada serius.

Dalam analoginya, Ahmad Luthfi menggambarkan birokrasi sebagai sebuah kendaraan, di mana ASN adalah bahan bakarnya. Untuk memastikan pelayanan birokrasi kepada masyarakat berjalan dengan baik, dibutuhkan “bahan bakar” yang berkualitas, yaitu ASN yang profesional dan berintegritas. Oleh karena itu, ia kembali menekankan bahwa ASN adalah pelayan masyarakat, bukan tuan, dan dalam menjalankan tugasnya wajib mematuhi seluruh peraturan yang berlaku. Pada momen Idulfitri ini, Ahmad Luthfi juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama kurang lebih dua bulan menjabat sebagai gubernur terdapat perkataan maupun tindakan yang kurang berkenan. Ia menjelaskan bahwa program kerjanya, “Ngopeni Nglakoni,” yang mengharuskannya berkeliling ke 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah, menyebabkan interaksinya dengan seluruh ASN belum terlalu intensif. “Mungkin ada tutur kata dan tingkah laku kemarin-kemarin selama 2 bulan dan ada kesalahan, kami mohon maaf,” pinta Ahmad Luthfi dalam apel pagi pertama yang dipimpinnya secara langsung.

Lebih lanjut, Gubernur Ahmad Luthfi menyatakan keyakinannya bahwa ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan semakin meningkatkan profesionalismenya. Ia berharap, momentum Idulfitri yang telah dilalui dengan bersilaturahmi bersama keluarga dan sanak saudara dapat memberikan semangat baru dan kesegaran bagi para ASN untuk kembali bekerja dengan lebih baik lagi. Ahmad Luthfi bahkan menyebut ASN Jawa Tengah kini lebih “menyala” dalam semangat melayani masyarakat, sejalan dengan harapan untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima. **( Joko Longkeyang ).



Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *