Harianpemalang.id, Pemalang – Semangat kebersamaan dan rasa syukur menyelimuti warga Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, saat ribuan warga antusias mengikuti Kirab Agung Banyu Panguripan, Sabtu (20/9/2025). Acara ini merupakan puncak kegiatan Festival Wong Gunung (FWG) Tahun 2025, yang sarat akan makna dan tradisi. Kirab ini secara simbolis merepresentasikan rasa syukur masyarakat setempat atas anugerah air yang melimpah (banyu panguripan) sebagai sumber kehidupan utama.
Kirab dimulai dari Pertigaan Pasar Kecamatan Pulosari dan berakhir di Lapangan Pulosari. Kemeriahan semakin terasa dengan partisipasi langsung Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, dan Wakil Bupati Nurkholes. Keduanya berjalan bersama dengan jajaran Forkopimda, termasuk Dandim 0711/Pemalang, menyatu dalam barisan warga yang membawa aneka hasil bumi dan wadah berisi air suci. Kehadiran para pemimpin daerah ini menjadi simbol dukungan penuh pemerintah terhadap pelestarian budaya dan tradisi lokal.
Dalam prosesi kirab, para peserta menunjukkan kekompakan dan kegembiraan. Barisan seni tradisional, patung-patung hasil bumi, serta replika sumber mata air dari masing-masing desa menjadi daya tarik utama yang memukau penonton di sepanjang jalan. Bukan hanya sekadar perayaan, kirab ini juga menjadi momentum untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, khususnya sumber mata air yang menjadi penopang hidup masyarakat di lereng gunung.
Usai mengikuti kirab, acara berlanjut dengan agenda penting lainnya. Di Lapangan Desa Pulosari, Bupati Anom Widiyantoro, Wakil Bupati Nurkholes, Dandim 0711/Pemalang, dan Wakapolres Pemalang, bersama Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Pemalang, melakukan peluncuran program Rencana Pembangunan Kawasan Pedesaan (RPKP) Pulosari. Peluncuran ini ditandai dengan pemukulan kentongan, sebuah simbol dimulainya babak baru pembangunan di kawasan pedesaan tersebut.
Peluncuran RPKP Pulosari menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk mengembangkan potensi desa secara holistik, mencakup sektor ekonomi, sosial, dan infrastruktur. Dengan diluncurkannya program ini, diharapkan Kecamatan Pulosari dapat menjadi percontohan bagi Kecamatan lainnya dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan semangat kebersamaan yang ditampilkan dalam FWG 2025.
Festival Wong Gunung, yang diakhiri dengan Kirab Agung Banyu Panguripan, tidak hanya menjadi tontonan menarik, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menghargai alam dan warisan budaya. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat yang terlihat dalam acara ini diharapkan terus berlanjut, membawa Kecamatan Pulosari menuju masa depan yang lebih baik.**( Joko Longkeyang).