Harianpemalang.id, Pemalang – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang terletak di Silarang, Desa Surajaya, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah, menjadi sorotan utama Komisi C DPRD Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pemalang, Dr. H. Noor Rosyadi, S.E., M.M., bersama rombongan melakukan kunjungan resmi ke TPST yang dikelola oleh PT Aneka Usaha, dalam rangka meninjau secara langsung proses pengelolaan sampah yang menjadi bagian dari investasi modal daerah.
Kunjungan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Wakil Ketua Komisi C DPRD, Dr. Mahbub Djunaidi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pemalang, Djoko Ngatmo, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang. Direktur PT Aneka Usaha, Ananda Asri Hardiyanto, turut mendampingi dalam kunjungan ini bersama dengan staf perusahaan.

Dihadapan pejabat yang hadir Dr. H. Noor Rosyadi menegaskan pentingnya pengelolaan sampah sebagai salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh Kabupaten Pemalang. “Sampah telah menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Oleh karena itu, kami di Komisi C merasa perlu untuk melakukan pengawasan terhadap proses penyertaan modal ke PT Aneka Usaha yang digunakan untuk membangun TPST ini,” ujar Noor Rosyadi.
Ia juga menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian rapat antara Komisi C DPRD dan PT Aneka Usaha, yang membahas bagaimana pengelolaan sampah dapat dioptimalkan untuk kepentingan masyarakat.
Ditempat yang sama Direktur PT Aneka Usaha, Ananda Asri Hardiyanto, dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa TPST Silarang, Surajaya dirancang untuk mengolah sampah yang masuk dari DLH Kabupaten Pemalang. “Sampah-sampah yang dikumpulkan akan diproses dan dipilah di TPST ini, dengan tujuan menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai ekonomi. Produk tersebut nantinya akan dijual, dan keuntungannya akan digunakan untuk membiayai operasional PT Aneka Usaha,” jelas Ananda.
Edi Kenzo juga menjelaskan bahwa sampah yang diolah akan dipilah menjadi beberapa kategori, di antaranya Refuse Derived Fuel (RDF) yang digunakan sebagai bahan bakar pabrik semen, pupuk organik yang dihasilkan dari limbah organik, serta budidaya magot yang merupakan lalat dari jenis black soldier fly. “Magot memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan dari 80 ton sampah yang diolah, kami mampu menghasilkan sekitar 60 kg magot per hari,” tambah Edi.
Selain itu, sampah yang dapat didaur ulang, seperti plastik dan botol, akan dipisahkan dan dijual sebagai bahan baku daur ulang. “Kami berkomitmen untuk mengolah sampah dengan cara yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Terkait hal tersebut Kadis Kominfo Kabupaten Pemalang, Djoko Ngatmo, menyatakan bahwa kehadiran TPST ini menjadi solusi bagi sebagian masalah pengelolaan sampah di Kabupaten Pemalang. “Dengan adanya TPST Surajaya, sebagian besar masalah sampah di Kabupaten Pemalang sudah dapat ditangani. Namun, yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita mengedukasi masyarakat agar mereka lebih peduli dan bertanggung jawab dalam membuang sampah pada tempatnya,” kata Djoko.
Sementara itu, Dr. Mahbub Djunaidi, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pemalang, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana pembangunan, khususnya yang dialokasikan untuk PT Aneka Usaha. “Sebagai wakil rakyat, kami harus memastikan bahwa dana yang diberikan benar-benar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami berharap PT Aneka Usaha dapat terus meningkatkan kinerjanya dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan di masa lalu yang sangat merugikan rakyat,” tegas Mahbub.
Ketua Komisi C, Noor Rosyadi, juga menambahkan bahwa pihaknya sangat peduli dan memperhatikan pengelolaan TPST Surajaya. Ia menekankan agar PT Aneka Usaha mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), manajemen, dan sistem yang baik, sehingga dapat mengelola sampah dengan optimal. “Sampah bukan lagi menjadi masalah berat bagi kita, jika dikelola dengan baik. Kami berharap TPST ini dapat menjadi contoh pengelolaan sampah yang efektif dan efisien,” pungkasnya.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam upaya mewujudkan Kabupaten Pemalang yang lebih bersih, sehat, dan berdaya saing, dengan dukungan penuh dari semua pihak yang terlibat.( Joko Longkeyang )