Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBudaya

Mengharap Berkah, Di Puncak Acara Grebeg Maulud Cibuyur, Masyarakat Berebut Gunungan

2538
×

Mengharap Berkah, Di Puncak Acara Grebeg Maulud Cibuyur, Masyarakat Berebut Gunungan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Harianpemalang.id, Pemalang – Suasana meriah menyelimuti Desa Cibuyur, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Senin (16/9/2024). Ribuan warga tumpah ruah mengikuti tradisi tahunan Grebeg Maulud, sebuah perayaan yang menggabungkan aspek keagamaan dan budaya.

Advertisement
Example 300x600
Scroll kebawah untuk lihat konten

Acara diawali dengan ritual sakral Krubung Gong, di mana Kepala Desa Cibuyur beserta istri menutupi gong dengan kain sebagai simbol kepemimpinan dan perlindungan terhadap warga. Setelah itu, pawai gunungan yang dihias indah dengan berbagai jenis buah-buahan, sayuran, dan makanan tradisional menjadi pusat perhatian.

Gunungan yang diarak mengelilingi desa merupakan simbol syukur atas karunia alam yang melimpah. Iringan musik calung dan tarian menambah semarak suasana, menggambarkan kegembiraan dan semangat kebersamaan masyarakat Cibuyur.

“Grebeg Maulud bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga bentuk penghormatan kami terhadap Nabi Muhammad SAW dan ungkapan syukur atas rezeki yang Allah SWT berikan, Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat kami.”ujar Yoyok Kusnodo, Kepala Desa Cibuyur.

Puncak acara adalah saat gunungan tiba di depan balai desa sebagai titik akhir, dimana setelah dilakukan ritual dan doa oleh para sesepuh. Masyarakat dari berbagai usia berebut untuk mendapatkan bagian dari gunungan yang dipercaya membawa berkah. Meski terjadi sedikit kericuhan, namun semangat kebersamaan tetap terjaga.

“Saya sangat senang bisa ikut dalam acara ini, Selain mendapatkan berkah, saya juga bisa bertemu dengan tetangga dan mempererat tali silaturahmi.” ungkap Siti, salah seorang warga.

Grebeg Maulud di Cibuyur tidak hanya menjadi ajang syukur, tetapi juga sarana untuk melestarikan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman.( Joko Longkeyang)



Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *