Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaHeadline NewsPemerintahan

Miris! Warga Pemalang Rela “Mengemis” Demi Perbaiki Jalan Rusak Akibat Banjir Rob

6933
×

Miris! Warga Pemalang Rela “Mengemis” Demi Perbaiki Jalan Rusak Akibat Banjir Rob

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Harianpemalang.id, Pemalang – Kondisi memprihatinkan dialami warga Dusun Sidomulyo, Desa Pesantren, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Akibat wilayah mereka menjadi langganan banjir rob atau luapan air laut, infrastruktur jalan di dusun tersebut mengalami kerusakan parah. Ironisnya, demi memperbaiki jalan agar warga dan anak-anak sekolah tidak kesulitan beraktivitas, mereka terpaksa melakukan upaya swadaya—bahkan sampai rela “mengemis” dana dari berbagai pihak.

Kisah pilu ini disampaikan Wahyudi, tokoh pemuda setempat, saat ditemui pada Rabu (14/5/2025). Dengan nada penuh keprihatinan, ia mengungkapkan pentingnya perbaikan jalan sebagai akses vital bagi aktivitas warga sehari-hari, khususnya anak-anak yang harus menempuh jalan rusak untuk menuju sekolah.

Advertisement
Example 300x600
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Kami berhak hidup layak dan memiliki infrastruktur yang memadai. Kami rela mengemis demi memperbaiki jalan ini, agar warga serta anak-anak sekolah tidak kesulitan saat beraktivitas,” ujar Wahyudi dengan suara getir.

Ia menjelaskan bahwa Dusun Sidomulyo telah lama menjadi wilayah yang rawan banjir rob. Genangan air laut yang kerap datang menyebabkan kerusakan jalan yang cukup parah. Kondisi tersebut tidak hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga berdampak besar terhadap perekonomian dan akses pendidikan.

Karena belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah, warga akhirnya mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan jalan secara swadaya. Mereka bergotong royong, mengumpulkan dana dari warga sekitar, hingga mencari donasi dari luar desa. Dalam beberapa kasus, usaha mereka bahkan menyerupai tindakan “mengemis” demi menyelamatkan akses vital bagi kehidupan di dusun mereka.

“Kami berharap pemerintah segera bertindak. Kami ingin menyelamatkan tanah kelahiran kami agar tetap layak huni dan anak cucu kami bisa hidup dengan nyaman di sini,” pungkas Wahyudi penuh harap.

Kisah perjuangan warga Dusun Sidomulyo menjadi cerminan betapa mendesaknya penanganan banjir rob dan dampaknya terhadap infrastruktur pesisir. Ketika negara belum hadir secara nyata, warga memilih tidak tinggal diam—meski harus mengorbankan harga diri mereka.(Joko Longkeyang)



Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *