Harianpemalanng.id, Pemalang – Penanganan bencana rob di Kabupaten Pemalang, khususnya di Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, menuai kritik keras dari masyarakat. Muhani, seorang tokoh masyarakat Desa Blendung, menyatakan kekecewaannya terhadap keseriusan pemerintah daerah maupun provinsi dalam menanggulangi dampak rob yang kian parah.
Saat diwawancarai pada Senin, 23 Juni 2025, Muhani mengungkapkan keraguannya terhadap tindak lanjut kunjungan gubernur sebelumnya. “Dari Pemda maupun Pemprov, kurang serius. Saya tidak tahu apakah kunjungan gubernur sudah ditindaklanjuti atau belum, sudah wujudnya apa, apakah sudah rakor atau kegiatan yang membahas hal tersebut,” ujarnya dengan nada prihatin.
Muhani mencontohkan janji konkret yang belum terealisasi penuh. “Bukti nyata, gubernur pada waktu kunjungan meminta untuk mengurug depan SDN 2 Blendung, TK, Balai Desa, dan SDN 3 Blendung. Yang baru terealisasi hanya depan SDN 2 Blendung,” jelasnya, menyoroti lambatnya aksi nyata di lapangan.
Ia juga menyinggung upaya mandiri warga yang tak berdaya menghadapi skala bencana ini. “Ya, sebetulnya tahun kemarin kami warga juga sudah melakukan aksi GILA (Gali Ide Langsung Aksi) walaupun dampaknya tidak ada,” kata Muhani. Menurutnya, jika hanya mengandalkan warga atau pemerintah desa, upaya penanganan tidak akan cukup. “Kalau hanya mengandalkan kami warga atau Pemdes tidak mampu, karena dampaknya sudah begitu luas.”
Dampak rob di Blendung, lanjut Muhani, bukan hanya merusak infrastruktur, tetapi juga melumpuhkan simpul-simpul ekonomi warga. “Bukan hanya infrastruktur yang rusak, tapi simpul-simpul ekonomi warga Blendung terdampak ekstrem,” tegasnya. Kerugian yang dialami masyarakat sangat signifikan: tambak tenggelam, kebun melati mati, dan sawah hampir 100 persen tidak dapat difungsikan sebagai penghasil beras.
Kekhawatiran Muhani ini menjadi suara kolektif warga Blendung yang sangat berharap adanya langkah serius dan konkret dari pemerintah. Tanpa penanganan yang komprehensif dan terintegrasi dari berbagai level pemerintahan, masa depan desa-desa pesisir di Pemalang terancam kelestariannya.( Joko Longkeyang).