Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
PemerintahPemerintahan

Pacu Ekspor Jateng, Gubernur Ahmad Luthfi Gagas Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas

33
×

Pacu Ekspor Jateng, Gubernur Ahmad Luthfi Gagas Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Harianpemalang.id, Semarang– Guna memacu kuantitas ekspor barang dari Jawa Tengah, Gubernur Ahmad Luthfi menggagas rencana revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Langkah ini diambil untuk menyeimbangkan peningkatan arus logistik barang hasil produksi industri dengan kapasitas layanan ekspor pelabuhan.

“Pelabuhan Tanjung Emas, kita koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dalam upaya revitalisasi karena banyak saran dari teman-teman (pengusaha),” ujar Luthfi saat menerima audiensi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) di Kantor Gubernur Jateng, Jumat (14/3/2025)

Advertisement
Example 300x600
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam audiensi tersebut, Luthfi menerima berbagai saran dan permintaan dari asosiasi pengusaha terkait urgensi revitalisasi Tanjung Emas, termasuk pendalaman dermaga, perluasan transit kontainer, dan area parkir truk. Revitalisasi ini diharapkan dapat menunjang kegiatan ekspor produk Jawa Tengah yang terus meningkat.

Luthfi berjanji akan menindaklanjuti masukan tersebut dengan berkoordinasi dengan PT Pelabuhan Indonesia selaku pengelola Pelabuhan Tanjung Emas dan asosiasi pengusaha. “Akan undang PT Pelindo agar ke depan Pelabuhan Tanjung Emas bisa punya daya saing. Minimal seperti (Pelabuhan) di Jawa Timur. Surat kita luncurkan ke Pak Menhub. Sudah ada investor, blueprint sudah jadi. (Tinggal) Kawal eksistensi daripada Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas,” tegasnya.

Ketua Umum ALFI/ILFA, Teguh Arif Handoko, menjelaskan bahwa revitalisasi yang diusulkan meliputi pengerukan sedimen lumpur di dermaga dan alur pelayaran, serta perluasan dermaga. Dengan revitalisasi ini, diharapkan kapal kargo berukuran lebih besar dapat bersandar di Tanjung Emas. “Kita harapkan semua (kontainer) yang keluar dari Industri di Pantura Jateng bisa ekspor melalui Tanjung Emas. Jangan sampai ada kawasan industri yang ekspornya melalui Jatim, Jabar, atau Jakarta,” ujarnya.

Teguh juga menyoroti pentingnya peningkatan layanan logistik distribusi ekspor di Tanjung Emas dalam 1-2 tahun ke depan, mengingat pertumbuhan kawasan industri di Jawa Tengah yang mencapai 20 persen. “Tantangannya yakni kongesti di Pelabuhan Tanjung Emas. Penumpukan kontainer di pelabuhan mencapai hampir 85 persen. Angka normalnya 50 persen. Ke depannya bisa mengganggu dari waktu pengiriman barang, biaya, dan kendala mengenai parkir kapal,” ungkap Teguh.

Ketua Umum Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro, berharap dukungan Gubernur Jateng dalam memenuhi kebutuhan penambahan layanan logistik kepelabuhanan di Tanjung Emas. “Supaya kita bersinergi bersama PT Pelindo Indonesia agar layanan pelabuhan kita bisa mengimbangi kuantitas produk ekspor yang terus meningkat di Jawa Tengah ini. Tentunya kegiatan ekspor kita tidak keluar daerah tetapi bisa di Jawa Tengah,” katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, nilai ekspor provinsi tersebut pada Januari 2025 mencapai 965,55 juta USD dengan volume ekspor 314,31 ribu ton. Angka ini meningkat 3,29 persen secara Year on Year (YoY) dari Januari 2024 yang mencatatkan nilai ekspor 934,81 juta USD dengan volume ekspor 277,76 ribu ton. Capaian ekspor pada Januari 2025 didominasi oleh sektor nonmigas, terutama industri pengolahan.( Joko Longkeyang ).



Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *