Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Serba Serbi

PC LDII Jatipurno Gelar Permata CAI 2024  

552
×

PC LDII Jatipurno Gelar Permata CAI 2024  

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Harianpemalang.id, Wonogiri – Pimpinan Cabang (PC) LDII menggelar Perkemahan Akhir Tahun Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) Ke-45, yang berlangsung pada 4-7 Juli 2024 Bumi Perkemahan Samaharjo, Desa Mangunharjo, Kecamatan Jatipurno.

Giat tersebut mengambil tema “Membangun Karakter Generasi Muda Profesional Religius Berwawasan Kebangsaan Menyambut Indonesia Emas 2045”.

Advertisement
Example 300x600
Scroll kebawah untuk lihat konten

KH. Suyoto, Ketua Cabang LDII Jatipurno, Sabtu (6/7) mengatakan LDII mengajak generasi muda memahami ideologi yang mengancam eksistensi bangsa Indonesia, dan terlibat aktif menjaga Empat Pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dijelaskannya, perkemahan tersebut diikuti 243 peserta yang terdiri dari 39 tenda. Nuansa perkemahan semakin semarak dengan dijajakannya beraneka makanan produk lokal dalam bazar kurang lebih sejumlah 30 stand bazar yang dipromotori oleh generasi muda LDII Jatipurno.

 

“Bonus demografi merupakan peluang emas bagi bangsa Indonesia. Namun permasalahan sosial yang ada akibat terbatasnya tenaga kerja menjadi ancaman terhadap peluang tersebut. Melalui rekonstruksi Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, penguatan generasi muda dilaksanakan sebagai upaya preventif dan pemahaman masyarakat,” ujarnya.

Sementara, Ketua DPD LDII Kabupaten Wonogiri yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Wonogiri, H.Sutoyo, S.AP menuturkan Bangsa Indonesia menghadapi ancaman radikalisme, sosialisme dan komunisme.

“Ketiga ideologi ini, kerap disebut ekstrim kanan dan kiri yang mengancam eksistensi bangsa Indonesia, dengan melemahkan nilai-nilai dari dasar negara, yakni Pancasila,” ungkapnya.

Untuk menanggulangi ancaman tersebut, lanjut Sutoyo perlu menciptakan generasi muda profesional religius dengan 29 karakter luhur.

“SDM yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk membangun kehidupan dunia dan akhirat yang lebih baik, LDII menerapkan struktur kurikulum hybrid profesional religius. Memadukan dua lembaga, yaitu pondok pesantren dan sekolah ke dalam satu sistem,” terangnya.

Ditambahkannya, strategi selanjutnya, adalah dengan melibatkan seluruh stakeholder pendidikan. Mulai dari mubaligh, pengelola yayasan, pimpinan sekolah, pimpinan pondok, guru, pamong, orang tua, dan tenaga administrasi.

Kegiatan perkemahan ini dibuka secara resmi pada hari Jum’at, 5 Juli 2024 oleh jajaran Forkompincam Jatipurno, dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Jatipurno Dwi Susilowati, S.H.,M.Hum.

Dalam sambutannya dia mengatakan, bahwa kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi generasi muda, disamping untuk mengisi kegiatan liburan sekolah, juga sebagai sarana menanamkan rasa nasionalisme dan penguatan karakter di tengah-tengah dekadensi moral di kalangan anak muda Indonesia.

Hadir sebagai pemateri dari Kapolsek Jatipurno AKP Agus Haryono dan Danramil Jatipurno Kapten Inf Budiono.

Kapolsek menuturkan lahirnya konsep Bela Negara berkaitan dengan proses perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda.

“Dalam perjuangan ini, kesatuan dan kerjasama antar warga negara menjadi sangat penting. Oleh karena itu, konsep Bela Negara muncul sebagai salah satu bentuk tanggung jawab warga negara untuk turut serta dalam membela negara dan bangsa,” bebernya.

Sementara Danramil mengatakan sejalan dengan hal tersebut, Bela Negara juga membantu meningkatkan kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat.

“Ini bisa dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan bela negara, yang membantu mempererat rasa kebersamaan dan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat,” tegasnya.( Aris Wonogiri )



Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *