Harianpemalang.id, Pemalang – Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh anggotanya untuk tidak melakukan permintaan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada masyarakat atau pengusaha. Larangan ini disampaikan langsung oleh Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Pemalang, Aris Ismail, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pemalang.
“Pemuda Pancasila melarang anggotanya meminta tunjangan hari raya (THR) kepada masyarakat atau pengusaha,” tegas Aris Ismail dalam wawancara pada Selasa, 24 Maret 2025.
Larangan ini bukan tanpa dasar. Aris Ismail menjelaskan bahwa instruksi tersebut tertuang dalam surat instruksi bernomor 1609.A4/MPN-PP/II1/2025, yang kebenarannya telah dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Pemuda Pancasila, Arif Rahman. “Iya benar (soal surat PP melarang anggotanya meminta THR),” ungkap Aris Ismail.
Surat instruksi tersebut secara jelas melarang seluruh jajaran Pemuda Pancasila di berbagai tingkatan, mulai dari Majelis Pimpinan Wilayah, Cabang, Anak Cabang, hingga Ranting di seluruh Indonesia, untuk melakukan pungutan uang atau proposal THR kepada masyarakat atau pengusaha. “Untuk tidak melakukan pungutan uang atau proposal untuk THR kepada masyarakat atau pengusaha,” demikian bunyi kutipan dari surat tersebut.
Pemuda Pancasila juga menegaskan bahwa mereka tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas bagi anggota yang melanggar aturan ini. “Kepada saudara agar instruksi ini dapat diteruskan sampai ke tingkat basis Pemuda Pancasila di wilayahnya masing-masing,” lanjut isi surat tersebut.
Aris Ismail menambahkan bahwa instruksi ini dikeluarkan sebagai bentuk komitmen Pemuda Pancasila untuk menjaga citra organisasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. “Kami ingin memastikan bahwa anggota Pemuda Pancasila di Pemalang tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan masyarakat atau mencoreng nama baik organisasi,” jelasnya.
Dengan adanya instruksi ini, diharapkan seluruh anggota Pemuda Pancasila di Kabupaten Pemalang dapat memahami dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Pemuda Pancasila ingin menunjukkan bahwa mereka adalah organisasi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat.( Joko Longkeyang ).