Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
AgamaArtikel

Puasa Jembatan Spiritual Dan Kesehatan Dalam Meraih Keseimbangan Diri

514
×

Puasa Jembatan Spiritual Dan Kesehatan Dalam Meraih Keseimbangan Diri

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Harianpemalang.id, Pemalang – Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga mengasah kemampuan pengendalian diri terhadap amarah, kebiasaan buruk, dan perilaku negatif. Rasulullah ﷺ bersabda,

“Puasa adalah perisai, maka janganlah seseorang berkata kotor atau bertindak bodoh. Jika seseorang mencacinya atau menyerangnya, hendaklah ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari & Muslim).

Advertisement
Example 300x600
Scroll kebawah untuk lihat konten

Ayat dalam QS. Al-Baqarah: 183 pun menegaskan bahwa puasa bertujuan membentuk pribadi yang bertakwa, bukan sekadar menahan rasa lapar dan haus.

Dalam kajian psikologi, puasa dikaitkan dengan kemampuan self-control, yang berkontribusi terhadap kesejahteraan mental dan keberhasilan hidup (Duckworth & Gross, 2014). Dengan berlatih menunda kepuasan sesaat (delayed gratification), seseorang dapat meningkatkan ketahanan terhadap stres dan kecemasan.

Studi Seligman (2011) menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis bergantung pada lima aspek utama: emosi positif, keterlibatan, hubungan sosial, makna hidup, dan pencapaian. Puasa, jika dilakukan dengan pemahaman yang benar, mampu memperkuat kelima aspek tersebut.

Secara ilmiah, puasa juga meningkatkan produksi serotonin dan dopamin, dua neurotransmitter yang berperan dalam meningkatkan suasana hati dan mengurangi risiko depresi (Mattson et al., 2019).

Studi Longo & Anderson (2022) mengungkapkan bahwa puasa berperan dalam memperlambat penuaan, meningkatkan kesehatan metabolik, serta mendukung regenerasi sel.

1. Puasa sebagai Metode Detoksifikasi Tubuh

Selama berpuasa, tubuh memasuki fase autofagi—proses pembersihan sel-sel rusak yang membantu mencegah penyakit degeneratif. Selain itu, puasa terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dan menekan risiko obesitas serta diabetes tipe 2.

2. Puasa dan Kesehatan Jantung

Penelitian WHO (2021) menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga menekan risiko penyakit jantung dan hipertensi.

Puasa memberikan manfaat optimal jika diimbangi dengan pola makan yang sehat. Rasulullah ﷺ mengajarkan prinsip mindful eating dengan sabdanya:

“Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika harus makan lebih dari itu, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk napasnya.” (HR. Ahmad & Tirmidzi).

Beberapa rekomendasi pola makan sehat saat berpuasa:

✔ Konsumsi makanan tinggi serat dan protein saat sahur untuk kenyang lebih lama.

✔ Hindari gula berlebih saat berbuka agar kadar gula darah tetap stabil.

✔ Perbanyak air putih untuk mencegah dehidrasi.

Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah dan menjaga kesehatan tubuh. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya badanmu memiliki hak atas dirimu.” (HR. Bukhari).

Selain manfaat kesehatan, puasa juga memperkuat rasa empati terhadap mereka yang kurang beruntung, sehingga mendorong kepedulian sosial. QS. An-Nazi’at: 40-41 menegaskan bahwa mereka yang mampu menahan hawa nafsu akan mendapat tempat di surga.

Puasa bukan hanya ritual ibadah, tetapi juga latihan pengendalian diri yang membawa dampak besar bagi kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Dengan memahami esensi puasa dan menjaga keseimbangan pola makan serta ibadah, seseorang dapat menjalani hidup yang lebih sehat, bahagia, dan bermakna.

Pemalang, 8 Ramadhan 1446Penulis: dr. Darmanto, SH, M.Kes, SpPD, FINASIM, FISQuaEditor: Ahmad Joko Suryo Supeno,S.H.



Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *