Harianpemalang.id, Jakarta – Permasalahan banjir rob yang rutin melanda wilayah pantura, khususnya Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pemalang, kembali menjadi sorotan serius di parlemen. Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) X Jawa Tengah, Rizal Bawazier, menyuarakan kegelisahan masyarakat terhadap lambannya penyelesaian pembangunan tanggul rob dan jalur lingkar luar Pantura yang telah lama direncanakan namun tak kunjung direalisasikan.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan Kementerian BUMN, yang disiarkan melalui YouTube TV Parlemen pada Rabu, 23 Juli 2025, Rizal mengingatkan kembali pentingnya pengalokasian anggaran untuk dua proyek strategis tersebut.
“Ada satu hal yang krusial, yaitu pembangunan tanggul raksasa di Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pemalang. Ini menyangkut keselamatan warga. Jarak air rob dengan pemukiman sudah tinggal satu meter. Kalau dibiarkan, 2026 bisa jadi bencana besar,” tegas Rizal dalam rapat.
Ia juga menyoroti buruknya arus lalu lintas di pusat kota karena belum adanya jalur lingkar luar Pantura, khususnya di wilayah Kabupaten Pekalongan hingga Batang. Menurutnya, satu-satunya kawasan pantura yang masih dilalui kendaraan berat tanpa jalur alternatif adalah wilayah tersebut.
“Bayangkan, truk-truk besar masih melintasi jantung Pemda Pekalongan dan Pemda Batang. Ini tragis. Padahal panjang jalur lingkar hanya sekitar 38 kilometer dan anggarannya sudah ada sejak 2025. Tinggal dorongan serius ke Kementerian PUPR,” katanya dengan nada kecewa.
Rizal juga mempertanyakan keseriusan Kementerian PUPR dalam merespons usulan dan kebutuhan daerah. Ia mendesak agar pihak-pihak terkait, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir yang memiliki kedekatan dengan Presiden Prabowo, turut menekan agar proyek-proyek strategis ini tidak mandek di tengah jalan.
“Kalau sampai tahun depan belum juga dikerjakan, mohon maaf, warga Dapil X kehilangan rasa hormat kepada Menteri PUPR. Kita bukan sekadar minta dibangun, tapi ini soal keadilan pembangunan. Jangan biarkan Pekalongan dan Pemalang terus jadi korban pembiaran,” pungkas Rizal.
Desakan dari Rizal Bawazier tersebut mencerminkan kegelisahan publik yang berharap pemerintah pusat lebih responsif terhadap problem krusial di daerah. Masyarakat menunggu tindakan nyata, bukan sekadar janji pembangunan yang terus diulang dalam dokumen perencanaan tanpa eksekusi lapangan.( Joko Longkeyang ).