Harianpemalang.id, Pekalongan – Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Rizal Bawazier, mengeluarkan pernyataan tegas terkait maraknya aksi premanisme di daerah pemilihannya, Dapil X Jawa Tengah, yang meliputi Kabupaten Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pemalang. Dalam wawancara eksklusif melalui WhatsApp pada Rabu, (2/03/2025 ), Rizal menegaskan bahwa kesabaran masyarakat sudah berada di titik batas dan langkah konkret harus segera diambil.
“Sudah cukup sabar kami menghadapi preman. Kami ingin kota kami damai! Segeralah kalian para preman berhenti mengganggu masyarakat Pekalongan, Pemalang, Batang. Atau akan kami kirim kalian ke Nusakambangan!” tegas Rizal Bawazier dengan penuh ketegasan.
Pernyataan ini muncul setelah Rizal menerima berbagai keluhan dari warga yang merasa resah dengan keberadaan para preman yang kerap mengganggu ketertiban dan keamanan. Premanisme di wilayah ini telah menjadi masalah serius, mulai dari pemalakan, pungutan liar, hingga aksi kriminal yang meresahkan masyarakat.
Sebagai anggota Komisi VI DPR RI yang memiliki fokus pada sektor industri, perdagangan, koperasi, dan investasi, Rizal menyadari bahwa stabilitas keamanan sangat penting dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. Menurutnya, gangguan dari kelompok preman tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa hidup dengan tenang, tanpa rasa takut. Ini bukan hanya soal keamanan, tetapi juga keberlangsungan ekonomi dan kesejahteraan warga. Jika premanisme terus dibiarkan, investor dan pelaku usaha akan enggan beroperasi di wilayah ini,” tambah Rizal.
Komitmen tegas dari Rizal Bawazier ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, terutama masyarakat yang sudah lama mengharapkan tindakan nyata dari pemerintah dan aparat penegak hukum. Mereka berharap ada langkah konkret, baik dalam bentuk operasi penertiban, pemberdayaan ekonomi bagi mantan preman, maupun kebijakan hukum yang lebih tegas dalam menangani kejahatan jalanan.
Meskipun pernyataan Rizal terbilang keras, ia tetap menekankan bahwa pendekatan persuasif akan diutamakan sebelum tindakan lebih tegas diambil. “Kami tidak ingin ada kekerasan, tapi jika preman masih membandel dan mengancam masyarakat, maka tidak ada pilihan lain selain langkah tegas. Masyarakat butuh perlindungan, dan kami siap memperjuangkannya,” ujar Rizal menutup wawancara.
Dengan meningkatnya perhatian dari wakil rakyat seperti Rizal Bawazier, diharapkan upaya pemberantasan premanisme di Dapil X bisa berjalan lebih efektif. Masyarakat pun diimbau untuk terus melaporkan segala bentuk gangguan keamanan agar tindakan cepat bisa dilakukan demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman untuk semua.( Joko Longkeyang ).
