Harianpemalang.id, Pemalang – Suasana berbeda terasa di Balai Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Rabu (7/5/2025). Alih-alih buku tamu konvensional berbahan kertas, kini terpampang sebuah perangkat digital yang menyambut setiap pengunjung. Inilah inovasi terbaru yang diterapkan di desa tersebut: buku tamu digital.
Kepala Desa Pegundan, Sutrisno, dengan antusias menjelaskan latar belakang dan implementasi sistem baru ini saat ditemui di balai desa. Menurutnya, ide внедрение buku tamu digital ini mulai digagas pada awal tahun 2025 dan terealisasi berkat kerja sama apik dengan Tim IT dari Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD).
“Ini adalah langkah maju bagi desa kami,” ujar Sutrisno. “Kami ingin memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pendataan tamu. Selain itu, ini juga merupakan wujud dukungan kami terhadap potensi anak-anak muda di Pemalang.”
Lebih lanjut, Sutrisno mengungkapkan bahwa inovasi buku tamu digital ini ternyata merupakan buah karya siswa-siswi berprestasi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Petarukan, Kabupaten Pemalang. Keterlibatan mereka dalam proyek ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemerintah desa.
“Kami sangat terkesan dengan kemampuan dan kreativitas anak-anak SMK Negeri 1 Petarukan. Mereka tidak hanya mampu menciptakan sistem ini, tetapi juga melakukan pendampingan teknis kepada perangkat desa,” imbuh Sutrisno.
Implementasi buku tamu digital ini diharapkan dapat mempermudah proses pendataan tamu yang datang ke balai desa, mempercepat pencarian data jika diperlukan, serta mengurangi penggunaan kertas sehingga lebih ramah lingkungan. Ke depan, tidak menutup kemungkinan sistem ini akan terus dikembangkan dengan fitur-fitur lain yang lebih canggih.
Langkah inovatif yang dilakukan Desa Pegundan ini tentu menjadi inspirasi bagi desa-desa lain, khususnya dalam memanfaatkan potensi teknologi dan melibatkan generasi muda dalam pembangunan daerah. Keberhasilan внедрение buku tamu digital ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah desa, instansi terkait, dan potensi lokal dapat menghasilkan perubahan positif yang signifikan.( Joko Longkeyang ).