Harianpemalang.id, Pemalang – Kabar gembira datang bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dari arah Kabupaten Klaten menuju Yogyakarta. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengumumkan bahwa jalan tol dari Klaten menuju pintu keluar Taman Martani atau Kalasan (batas Yogyakarta) akan digratiskan mulai tanggal 24 Maret 2025.
Keputusan ini diharapkan dapat memberikan kelancaran dan kenyamanan bagi para pemudik selama periode arus mudik Lebaran 1446 H/2025. Total panjang jalan tol yang digratiskan mencapai 15,325 kilometer, meliputi ruas Klaten-Prambanan dan Prambanan-Kalasan. Jalan tol ini merupakan kelanjutan dari jalan tol Kartasura-Klaten (22,3 kilometer) yang telah beroperasi dan dikenakan tarif.
Salah satu ruas tol yang digratiskan, yaitu Klaten-Prambanan, telah rampung 100 persen konstruksinya dan dinyatakan layak uji operasional, sehingga dipastikan akan memberikan kenyamanan bagi para pemudik. “Dibuka 24 Maret nanti, masuk tol ini tetap harus nge-tap ya, karena sudah ada gardu e-tol nya, tapi saldo utuh alias gratis,” kata Ahmad Luthfi setelah meninjau kondisi Tol Klaten-Prambanan, Jumat (21/3/2025).
Setelah melewati Prambanan, pemudik yang hendak menuju Yogyakarta dapat melanjutkan perjalanan melalui jalan tol Prambanan-Taman Martani Kalasan sepanjang 6,725 kilometer. Kalasan menjadi titik tol terakhir yang dapat dilalui pemudik tahun ini dari arah Solo menuju Yogyakarta. Dari pintu keluar tol Kalasan, pemudik dapat melanjutkan perjalanan melalui jalan arteri Solo-Yogyakarta dengan jarak sekitar 3,7 kilometer, atau langsung menuju arah Kaliurang.
Gubernur Ahmad Luthfi mengingatkan para pemudik untuk tetap berhati-hati saat melintasi ruas tol Prambanan-Kalasan, mengingat pembangunan konstruksinya baru mencapai 90 persen dan status jalan ini masih fungsional. Ahmad Luthfi, yang juga mantan Kapolda Jateng, menjelaskan bahwa jalan tol ini merupakan salah satu akses penting bagi pemudik yang akan menuju atau melintasi Jawa Tengah, selain jalur Pantura, jalur selatan, dan jalur selatan-selatan, serta jalur alternatif lainnya.
Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Ahmad Luthfi mengimbau para calon pemudik untuk mempersiapkan diri dengan baik. Ia mengingatkan bahwa Jawa Tengah dapat menjadi titik jenuh bagi pemudik setelah menempuh perjalanan jauh dari provinsi lain. Oleh karena itu, ia meminta pemudik untuk menjaga stamina dan kebugaran tubuh dengan beristirahat yang cukup, serta memeriksa kondisi kendaraan sebelum digunakan untuk mudik.
“Patuhi rambu lalu lintas, capek istirahat dulu. Silakan mampir di kuliner dulu di Jateng, UMKM sudah siap. Beli makan, jajan, oleh-oleh,” ujarnya.
Puncak arus mudik tahun ini diprediksi akan terjadi pada tanggal 28-30 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada tanggal 5-7 April 2025.**( Joko Longkeyang ).
